Rabu, 18 Maret 2015

klasifikasi masalah sosial



KLASIFIKASI MASALAH SOSIAL
A.       Klasifikasi Atas Dasar Dikotomi
1.    Masalah Sosial Patologis dan Non Patologis
-Masalah Sosial Patologis: Penyakit Sosial, sulit untuk dipecahkan, berhubungan dengan kehidupan masyarakat itu sendiri.
Misal: Pelacuran, kejahatan, perjudian dsb.
-Masalah Sosial non Patologis: mengacu pada masalah sosial yang bukan bersifat penyakit, sehingga relatif lebih mudah mengatasinya.
Misal: tawuran antar kelompok, kenakalan remaja dsb.Masalah Sosial jenis ini bila tidak segera ditangani dapat berubah menjadi masalah sosial patologis.
2.      Masalah Sosial Klasik-Konvensional dan Kontemporer- Modern
-Masalah Sosial Klasik-Konvensional: menunjuk pada masalah sosial yang terjadi pada masa dahulu atau pada masyarakat yang dahulu atau masyarakat sederhana atau sering disebut masyarakat pertanian. Masalah-masalah tersebut hingga kini masih tetap ada.
Contoh: masalah kemiskinan, pengangguran, kejahatan, pelacuran dsb.
-Masalah Sosial Kontemporer-Modern: menunjuk pada masalah sosial yang baru muncul pada masa sekarang atau pada masyarakat industri.
Contohnya: yang berkaitan dengan NAPZA (korban pengguna, pengedar dsb), HIV/AIDS, Trafficking, anak jalanan, buruh migrant, KDRT dsb.
3.      Masalah Sosial Manifest dan latent
-Masalah Sosial Manifest merupakan produk dari ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Ketimpangan dimana terjadi akibat dari ketidaksesuaian antara nilai dan norma yang ada, sehingga anggota masyarakat melakukan penyimpangan perilaku (deviant behavior).Masyarakat umumnya tidak menyukai perilaku tersebut dan berusaha untuk mengatasinya.
-Masalah sosial laten merupakan masalah sosial yang ada tapi tidak disadari oleh masyarakat atau masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya, atau juga berkaitan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu masyarakat.
Contoh: masalah konflik latent yang berlatar belakang SARA, keterbelakangan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
4.      Masalah Sosial Strategis dan Biasa
-Masalah Sosial Strategis merupakan masalah sosial yang dianggap sentral dan dapat mengakibatkan masalah-masalah sosial lainnya.
Contoh : masalah kemiskinan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kejahatan, keterlantaran, pelacuran, penganiayaan, penjualan anak dan perempuan dsb.
-Masalah Sosial biasa, mengacu pada masalah yang terjadi dalam lingkup relatif kecil dan dianggap tidak akan menimbulkan dampak besar.
Contoh : pertengkaran antar tetangga, perkelahian antar kelompok kecil, perceraian.
B.       Klasifikasi Atas Dasar Warisan (Heritages)
1.    Warisan Sosial
Meliputi berbagai masalah yang berkaitan dengan interaksi sosial di masyarakat.
Contoh : masalah depresi, hubungan kelompok mayoritas dan minoritas, pendidikan, politik, pelaksanaan hukum, agama, pengisian waktu luang, kesehatan dsb.
2.    Warisan Biologis.
Berkaitan dengan masalah kependudukan.
Misal : masalah migrasi, berkurang atau bertambahnya penduduk, terbatasnya kelahiran, kecacatan baik karena bawaan atau bukan.
3.    Warisan Fisik.
Terjadi karena adanya keterbatasan atau pengurangan  sumber daya alam yang menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitarnya.
Contoh: kemiskinan di daerah tandus, penyakit-penyakit karena adanya polusi tanah, air, udara.
4.    Akibat Kebijakan Sosial.
Masalah – masalah sosial yang timbul akibat kurang tepatnya suatu penerapan kebijakan di masyarakat.
Contoh : ketimpangan sosial ekonomi antar daerah, pencemaran industri, bencana alam (karena kebijakan HPH), masalah TKI, masalah anak yang disalah gunakan (dijual atau dilacurkan), disintegrasi bangsa dsb.

FAKTOR PENYEBAB MASALAH SOSIAL
Menurut Daldjoeni dalam Abulsyani (1994:187) bahwa, masalah social dapat bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka secara menyeluruh ada beberapa sumber penyebab timbulnya masalah social, yaitu antara lain:
1.        Faktor alam (ekologis-geografis)
Ini menyangkut gejala menipisnya sumber daya alam. Penyebabnya dapat berupatindakan eksploitasi berlebihan atasnya oleh manusia dengan teknologinya yang makin maju, sehingga kurang diperhatikan perlunya pelestarian lingkungan. Dapat pula karena semakin banyaknya jumlah penduduk yang secara otomatis cepat menipiskan persediaan sumber daya meskipun sudah dilakukan penghematan.
2.        Faktor biologis (dalam arti kependudukan)
Ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional maupun local. Pemindahan manusia (mobilitas fisik) yang dapat dihubungkan pula dengan implikasi medis dan kesehatan masyarakat umum serta kualitas masalah pemukiman baik dipedesaan maupun diperkotaan
3.        Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka penyakit kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi (komunikasi dan transportasi) dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi hokum, pendidikan, keagamaan, serta pemakaian waktu senggang.
4.        Faktor sosial
Dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan untuk masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

analisis program Rabu Nyunda Kota Bandung

I.                    KEBIJAKAN MENGENAI RABU NYUNDA a.        Deskripsi Singkat Tentang Rabu Nyunda Rebo nyunda merupakan hari di man...